Mundur dari Kabinet Presiden Jokowi, M. Qodari: Pak Mahfud Jangan Lupa Sejarah

    Mundur dari Kabinet Presiden Jokowi, M. Qodari: Pak Mahfud Jangan Lupa Sejarah

    Jakarta, Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari menyayangkan mundurnya Mahfud MD dari Kabinet Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari posisinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).

    Menurutnya, Presiden Jokowi telah memberikan perhatian besar kepada Mahfud MD selama ini. Keduanya juga memiliki hubungan yang harmonis, Jokowi adalah orang yang selalu mendukung dan membela Mahfud MD.

    Hal itu bisa dilihat dari tahun 2019, saat itu Mahfud MD akan dipinang Jokowi sebagai cawapres di Pilpres 2019 lalu, tetapi tidak didukung atau direstui oleh sejumlah elit partai politik, di antaranya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

    “Jadi memang sebetulnya sangat disayangkan apa yang terjadi pada Pak Mahfud karena tahun 2019 ya, kita cerita apa adanya, sebetulnya yang ingin serius betul mengusung Pak Mahfud itu untuk jadi calon wakil presiden adalah Pak Jokowi. Nah justru yang kemudian tidak mendukung Pak Mahfud pada waktu itu ya setahu saya nih ya itu adalah PKB, Pak Muhaimin begitu, ” ujar Qodari dikutip dari channel Youtube PANANGIAN SIMANUNGKALIT, Sabtu (3/2/2024).

    “Karena apa? Pak Muhaimin itu khawatir kalau misalnya Pak Mahfud jadi wakil presiden maka posisi Ketua PKB bisa diambil alih oleh Pak Mahfud yang notabenenya keluarga dekat juga dengan keluarga Gus Dur kan begitu, ” imbuhnya.

    Dikatakan Qodari, tidak direstuinya Mahfud untuk maju sebagai cawapres kala itu juga berasal dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang diam seribu bahasa ketika Mahfud disingkirkan dari pencalonan.

    “Nah tapi yang lebih masalah lagi adalah pada waktu itu Ibu Mega, Bu Mega tidak membela Pak Mahfud, istilahnya turun tangan manggil misalnya Muhaimin, Mas Muhaimin Pak Mahfud dikasih jalan aja lah. Kalau pinjam istilah Bu Mega sekarang kan Pak Mahfud ini kan tokoh yang berpengalaman di tiga bidang pernah di eksekutif, legislatif pernah yudikatif dan orangnya berintegritas, ” paparnya.

    “Kenapa argumen itu enggak keluar tahun 2019? Kenapa baru keluar sekarang ya itu maksudnya gitu lho, ” tambahnya.

    Qodari mengingatkan kepada Mahfud yang saat ini menjadi cawapres dari Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, bahwa dulu ada seseorang yang memperjuangkan secara maksimal mantan Ketua MK itu agar menjadi cawapres di tahun 2019, orang itu tidak lain adalah Presiden Jokowi.

    “Tapi saya juga mau bilang begini Pak Mahfud tolong ya, walaupun Pak Mahfud itu mencalonkan diri sebagai cawapres dan berhadapan dengan Prabowo-Gibran, Pak Mahfud juga jangan lupa sebetulnya tahun 2019 itu yang mau memperjuangkan dengan maksimal Pak Mahfud dan mau Pak Mahfud jadi wakil presiden itu adalah Pak Jokowi. Jangan lupa, ” tegasnya.

    Lanjut Qodari, jasa Presiden Jokowi untuk melindungi serta membela Mahfud MD saat diserang oleh orang-orang yang tidak menyukainya cukup besar.

    Oleh karena itu, walaupun Mahfud MD sudah berada di luar pemerintahan, Qodari menasihati supaya Mahfud MD tidak melupakan sejarah.

    “Dan ketika kena veto ya, kena torpedo, Mahfud ini disebut istilahnya torpedo tak terkendali tapi tahun 2019 ini torpedo yang ditorpedo. Ditorpedo oleh elit-elit politik ini. Sebetulnya dulu itu yang mau betul-betul membela Pak Mahfud itu adalah Pak Jokowi, ” ucapnya.

    “Jadi tolong diingat Pak jangan juga Bapak setelah keluar lalu kemudian ngomongnya gak pakai rem, kenapa? Bapak walaupun sudah di luar pemerintahan, jangan lupa 2019 itu lho, kalau tidak ditorpedo oleh para ketua partai politik itu harusnya cawapres itu pada hari ini adalah Bapak, bukan Pak Maruf Amin begitu, ” bebernya.

    Namun, meski Mahfud MD tidak menjadi cawapres, Presiden Jokowi tetap berteguh hati untuk membelanya dan merangkulnya masuk kabinet dengan posisi yang terhormat sebagai Menko Polhukam.

    “Jadi pada tahun 2019 Mahfud ini kan cawapres hari ini yang tertukar begitu, nah jadi yang membuat itu batal adalah bukan Pak Jokowi. Nah setelah akhirnya cawapres yang tertukar ganti dengan Maruf Amin yang menjaga kehormatan dan tetap menghormati Pak Mahfud dan memberikan kehormatan itu adalah Pak Jokowi lagi dengan menjadikan Menko Polhukam, ” ungkapnya.

    “Saya mau katakan karena Pak Jokowi itu betul-betul menjaga marwahnya Pak Mahfud setelah sempat terdiam di kafe gak jadi cawapres kan begitu kan, ” lanjutnya.

    Oleh sebab itu, Qodari menyarankan Mahfud MD tetap bersikap loyal dan juga turut menghormati Presiden Jokowi.

    Qodari membandingkan Mahfud dengan eks Politisi PDIP Maruarar Sirait alias Ara yang dijegal di detik-detik saat akan diangkat menjadi menteri, namun sikap Ara tetap loyal dan tegak lurus terhadap Presiden Jokowi.

    “Bandingkan dengan Ara Sirait, Ara Sirait waktu tahun 2014 mau jadi menteri kena torpedo juga kan, setelah ditorpedo Ara Sirait tetap loyal kepada Pak Jokowi sampai dengan hari ini bahkan menunjukkan loyalitasnya makin nyata pada hari ini, ” katanya.

    “Saya kira Pak Mahfud juga ingatlah apa yang terjadi pada Ara Sirait, Ara Sirait ditorpedo dibelain oleh Pak Jokowi dan tetap loyal. Pak Mahfud ditorpedo dibantu diberikan kehormatan oleh Pak Jokowi kalau bisa ya tetap membela gitu dengan caranya sendiri, ” ucap Qodari.

    Lebih jauh Qodari menuturkan mundurnya diduga karena Mahfud terjebak dalam situasi yang tidak enak dan menjadi canggung sebab menyerang pemerintahan Presiden Jokowi saat debat cawapres kedua, tetapi Qodari meyakini situasi tersebut sebenarnya tidak diinginkan oleh Mahfud.

    “Mungkin juga situasi dan kondisinya tidak seperti yang beliau bayangkan tapi saya yakin dalam hatinya sebetulnya Pak Mahfud ini gak mau istilahnya head to head atau berhadapan dan menyerang Pak Jokowi. Dan menurut saya itu kalau dilihat dari sejarah tadi, ” paparnya.

    “Mungkin gak banyak yang tahu nih saya ceritakan kalau ingat sejarah itu menurut saya Pak Mahfud juga tetap harus menjaga marwahnya Pak Jokowi karena Pak Jokowi ini adalah orang yang mau memberikan kehormatan sangat besar kepada bapak sebagai cawapres dan memberikan kehormatan dan sudah terjadi dan sudah dilakukan adalah dengan Menko Polhukam, itu tolong diingat Pak, tolong diingat Pak Mahfud, ” pintanya.

    Qodari menerangkan meskipun sudah bukan bagian dari pemerintah, Mahfud MD sebaiknya tidak ikut-ikutan menyerang pemerintahan Presiden Jokowi.

    “Ada orang yang baik banget sama beliau itu, tapi beliau ini nyerang-nyerang, walaupun keluar ya jangan nyerang-nyerang lagi, ingat ya. Orang diberikan kehormatan paling besar yang motong Bapak itu bukan Pak Jokowi lho ya tapi orang yang mencalonkan Bapak sekarang. Dan orang yang mengangkat Bapak, diberikan kehormatan sebagai Menko Polhukam adalah orang yang sekarang Bapak mau serang, ” ketusnya.

    “Jangan lupa itu, saya bela Pak Jokowi, ” tukas Qodari.

    Paman Adam 

    Lutfi Adam

    Lutfi Adam

    Artikel Sebelumnya

    M. Qodari: Mahfud Mundur untuk Menyelesaikan...

    Artikel Berikutnya

    Pengamat: Mahfud MD Gagal Membangun Citra...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVny Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Tekan Angka Stunting, Lanud Sultan Hasanuddin Gelar Gebyar Gizi dan Keluarga Sehat
    Ketua Umum Bhayangkari Kunjungi Aiptu Heri dan Anaknya yang Terbaring Sakit
    Bareskrim Polri ungkap Jaringan Narkoba Wilayah Jambi H dan DS
    Luar Biasa Pengusaha Sukses Yang Juga Sekretaris Pemuda Pancasila Batang, Secara Resmi Mendeklarasikan Dukungannya Kepada Bakal Bupati Batang nomer urut 2 FAIZ SUYONO
    Perkenalkan Nih Bossku, Purwa Aditya Wicaksono, Caleg PKB Dapil 5 Nomer Urut 4 Senggol Dong 
    PT PNM Cabang Semarang Dorong UMKM di Batang Naik Kelas 
    Respon Putusan DKPP, Pakar Hukum Tegaskan Status Pencalonan Prabowo-Gibran Tetap Sah dan Konstitusional
    Peduli Gaza, Ribuan Warga Gelar Aksi Bela Palestina
    Mengusung Salam Dua Periode Faiz Dan Suyono Mendapatkan Nomor Urut 2 di Pilkada Batang
    Terlalu!!! Diduga Tidak Netral Perangkat Desa Polodoro Kecamatan Reban Sebar Video Dukungan Ke Salah Satu Paslon 
    Calon Bupati Batang Faiz Kurniawan, Dampingi Ahmad Muzani Simulasi Makan Bergizi 3000 siswa di Batang 
    Berikut Ini Figur Asli Putra Daerah Yang Pernah Menjabat Wakil Bupati, Mencalonkan Kembali Di Pilkada Batang Dengan Nomer Urut 2 
    Ahmad Muzani Sekjen DPP Partai Gerindra Menyatakan Dukungan Resmi Kepada M Faiz Kurniawan Untuk Menjabat Bupati Batang 
    Pj Bupati Batang, Ingatkan ASN Tidak Pamer Kekayaan di Medsos 
    Ratusan Nasi Kotak Dan Takjil Dibagikan Untuk Buka Puasa
    Mitsubishi Motors Krama Yudha Kembali Tebar Kegembiraan Selama Ramadan Bersama Triton Educar di Panti Asuhan 
    Ganjar Pranowo Curhat  ada lurah yang diperiksa. Ia kagak bisa nahan marah. Saya tidak bisa diam lagi, katanya dalam acara konsolidasi relawan di JIExpo
    Lanjutkan Program Masterpiece Jokowi, IKN Nusantara Terwujud Jika Prabowo-Gibran Terpilih di Pilpres 2024

    Ikuti Kami